tag:blogger.com,1999:blog-72297431610187635912024-03-13T13:26:58.040-07:00Wong SrengatUnknownnoreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-7229743161018763591.post-66834305273199911542012-02-26T01:06:00.000-08:002012-02-26T01:08:35.773-08:00SEJARAH TIKUNGAN JATILENGGER SRENGAT BLITAR?<div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Tepatnya di tikungan poluhan jatilengger srengat-Blitar seputar tahun 1966 sebelum dan sesudahnya, apa dan bagaimana ceritanya. Pastilah bagi pendatang baru atau generasimuda sekarang ( 2011 ) tidak banyak mengetahui bagaimana bentuk tikungan dan ada apanya. Bentuk geografis telah berubah setelah letusan Gunung Kelud yang hebat pada tahun 1966 memuntahkan material lava panas yang menerjang dan meratakan pemukiman daerah poluhan sampai rumah-rumah hanya kelihatan atapnya ( wuwung ) saja karena terendam oleh lumpur material gunung kelud yang saat ini telah membuat lahan disini menjadi sangat subur karena kandungan material tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Tidak ada bukti gambar maupun foto tapi cobalah membaca diskripsi sambil membayangkan kare tulisan ini berdasarkan kisah nyata dari penulis ( Recount on True Story )pada apa yang saya lihat di tahun 1966 dan sebelumnya. Pada malam hari kira kira pk.21.00 masyarakat panik, bersliweran hilir mudik, hiruk pikuk suara manusia, kondisi gelap karena belum ada listrik, yang ada lampu petromak dan obor dari minyak tanah dengan disertai thathit ( bunga api di langit ) menyambar-nyambar sangat mengerikan. Masyarakat bergegas lari dengan keluarganya sambil membonceng ternak, kambing, sapi, dan bekal lewat di depan rumah ku yang dipinggir jalan raya kauman ini ( sampai sekarang ). Tidak ada komunikasi dan informasi, hanya berdasarkan kebiasaan dan cerita rakyat, ternyata pada malam itu gunung kelud meletus hebat. Kemudian saya dan semua dulur-dulur ku bergegas lari dengan naik Cikar nya Pak Dasuki tetanggaku pedagang sapi ( Srengat Barat Telkom sekarang ) dengan memuat bulik saya yang hamil tua. Berhentilah di sebuah rumah yang tinggi utaranya <a href="http://smpn1srengat.sch.id/">SMPN 1 srengat</a> rumahnya Pak Kaji Nur disinilah saya mengungsi di teras sedangkan orang-orang terus naik ke gunung pegat. Namun kemudian setelah sampai ditempat pengungsian , ternyata masih ada adik saya yang tertinggal tidur di rumah kemudian pulang mengambilnya. Banyak masyarakat menaiki ke puncak gunung menyaksikan lajunya lava dari kawah gunung kelud yang menyala-nyala. Waktu itu ilmu pengetahuan masyarakat masih sangat rendah, jadi mereka mengira bahwa api yang melaju itu adalah pasukan ghaib nya gunung kelud yang membawa obor menuntun arah jalannya air lahar, mana yang akan diterjang dan mana yang selamat. itu lah kepercayaan saya waktu itu karena terwarisi dari cerita rakyat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Pada tengah malam muntahan lava sudah meluluh lantakan kawasan poluhan, rata tanah, bangunan hanyut, terendam, jalan srengat – Blitar putus. Membentuklah sungai yang sangat lebar sekali tepatnya ya di tikungan jatilengger tersebut yang sekarang dibangun Perumahan. Suara gemuruh lajunya lahar kedengaran sampai radius 3 km dan membludak sampai di perempatan Klampis Ireng Desa Bagelenan baratnya S M A Negeri Srengat. Esok harinya para pengungsi mulai pulang dan melihat lokasi lahar di poluhan. dan setelah itu masih terus terjadi banjir lahar dingin yang disebabkan air hujan yang membawa sisa-sisa material gunung kelud, jadi masih terus ada pengungsi dari kawasan selatan menuju ke utara yaitu di Sekolah-sekolah SD dijadikan tempat menungsi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Dari semua cerita nyata diatas, lalu apa hubungannya dengan tikungan Jatilengger ? Yang jelas area itu dulunya adalah sebuah jurang yang curamsebelum tahun 1966. Tepat disinilah posisi sungai lahar yang sebenarnya dengan bentangan 300 m memutuskan jalan raya Srengat – Blitar. Sehingga para pemakai jalan harus menyeberangi waktu itu kendaraan nya Oplet, Truck, Dokkar, Cikar tapi sungainya tidak dalam . Maksimal pada usia kelahiran 1958 pasti ingat bagaimana kondisi tahun 1966. Karena dengan usia 8 tahun tentu sudah mampu mengingat dengan baik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Pada tahun 2011 lokasi ini sudah berubah wajah telah menjadi real estate yang sebagian user nya adalah kalangan muda dan mungkin kurang mengetahui kondisi geografis dan historis di waktu sebelum tahun 1966. Justru mereka beruntung dan tenang bisa memiliki rumah karena tempatnya sangat strategis 8 km ke Blitar dan 4 km ke Srengat, jalurnya adalah termasuk jalan propinsi. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan pola berfikir sekaligus bisa mencekal adanya suara-suara dan cerita miring berbau misteri dan mistik. Sebagian percaya sebagian tidak peduli meski banyak cerita-cerita aneh di lokasi ini. Kadang pula cerita tersebut dilebihkan yang seharusnya tidak perlu ditakutkan. Lain dengan masa sebelum tahun 1966, memang sangat mengerikan. Ada sebuah teori tentang alam “ FROM SOMETHING INTO NOTHING AND FROM NOTHING INTO SOMETHING “. yang berarti dari yang ada menjadi tidak ada, dan yang tidak ada menjadi ada, jadi kesimpulannya dari kita masing-masing apakah kita percaya atau tidak, kalau yakin ada berarti ya ada, kalau tidak berarti ya tidak ada. Tikungan ini dulunya adalah ada JURANG disebelahnya , tepat di lokasi perumahan yang sekarang ini. Dulunya jurang ini penuh tumbuhan, ada PRING ORI yang tinggi dan besar, ada sumber mata airnya, sebelah timurnya ada masjid kecil tapi rusak kena aliran lahar. Dari pandangan secara geografis tikungan ini adalah lokasi yang paling rendah sendiri dibanding yang lainnya, sehingga banjir gunung kelud memilih lokasi ini. Pada letusan tahun 1966 materialnya mengisi dan memenuhi jurang ini sampai datar rata tanah, sehingga jurang tidak ada lagi kelihatan tetapi masih kelihatan yang paling rendah sendiri. Beberapa bangunan rumah penduduk terendam endapan lumpur hanya kelihatan atapnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Pada tahun 1948 terjadi perisatiwa agresi Belanda, terjadi contra antara pejuang dengan belanda juga dengan anthek nya. Tentulah ada kontak fisik pembunuhan dan kematian, beberapa korban diantaranya juga ada yang dibuang ke jurang. Pada tahun 1965 terjadi peristiwa politik dan tragedi kemanusiaan dimana membawa korban banyak sekali sampai ke desa-desa. Konon menurut cerita rakyat tempat itu juga dijadikan lokasi eksekusi. Dikala itu bila mendengar kata-kata ” POLUHAN ” kesannya sangat angker dan sangar. Lain hal nya dengan sekarang Poluhan berubah menjadi daerah bisnis dan investasi yang luar biasa. Bila saat ini terdengar cerita-cerita yang aneh-aneh , maka wajarlah kare lokasi tersebut terkenal angker ( menurut keterangan dari nara sumber yang lahir pada tahun 1912, 1926, 1936, 1940 ) mereka ini tidak lain adalah orangtua dan bulik-bulik saya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Ada beberapa peristiwa yang sangat jelas faktanya yang mewarnai riwayat tikungan ini, yaitu jaman perjuangan kemerdekaan waktu Jepang masuk tahun 1942, Jaman kemerdekaan 1945, jaman agresi Belanda 1948, Jaman G 30 S tahun 1965 – tahun 1968 pembersihan dan peristiwa terakhir tahun 1984 Petrus. Diantaranya ada letusan Gunung Kelut tahun 1951 dan letusan tahun 1966 berjarak 15 tahun. Kemudian meletus lagi tahun 1990 hari sabtu wage pk. 14.00 siang, dan terakhir meletus tahun 2007 yang hanya mengeluarkan sisa-sisa material tahun 1990 dan membentuk KUBAH LAVA ( LAVA DOME ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Daerah ini banyak diincar oleh investor lokal untuk berbagai bisnis, perkebunan nanas, centra ternak ayam dan lain-lain. Dulunya setelah letusan tidak begitu banyak yang menyukai, disini pula telah didirikankomplek prostitusi sekitar tahun 1975 dengan lokasi yang menyolok dari jalan raya, tapi karena di Desa Bagelenan didirikan sekolah S M A Negeri Srengat pada tahun 1983 yang lokasinya berdekatan, maka komplek prostitusi digeser ke selatan sehingga tidak kelihatan. Pada saat ini tahun 2011 komplek prostitusi Poluhan secara resmi dinyatakan ditutup dan pada bulan desember 2011 bangunan mulai dirobohkan, dan rencananya dengan pemilik tanah akan dihibahkan menjadi sebuah Mushola. Pada waktu letusan gunung Kelud tahun 1990 dan 2007, waktu masyarakat benar sangat cemas karena trauma pada letusan tahun 1966, ternya letusan tahun 1990 yang di produksi gunung Kelud adalah berupa material batu, koral , pasir dan debu, tapi waktu itu semua sudah total lari dari kawasan tersebut. Karena disitu sudah terbentuk secara alami sebuah sungai aliran Gunung Kelud, jadi semua mengira pasti letusan akan melewati lagi sungai ini.Menurut data-data letusan Gunung Kelud yang tercatat dalam sejarah :</span></div><div style="text-align: justify;"><span >1. Tahun 1000 awal kerajaan Kediri</span></div><div style="text-align: justify;"><span >2. Tahun 1311 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya JAYANEGARA.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >3. Tahun 1334 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya TRIBUWANA TUNGGA DEWI</span></div><div style="text-align: justify;"><span >4. Tahun 1376 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya HAYAM WURUK</span></div><div style="text-align: justify;"><span >5. Tahun 1385 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya WIKRAMA WARDHANA</span></div><div style="text-align: justify;"><span >6. Tahun 1395 Masa kerajaan Majaphit – Wikrama Wardhana</span></div><div style="text-align: justify;"><span >7. Tahun 1411 masa kerajaan Majapahit – Wikrama Wardhana</span></div><div style="text-align: justify;"><span >8. Tahun 1451 Masa kerajaan Majaphit – raja Brawijaya ( Kerta Bumi ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span >9. Tahun 1462 masa kerajaan Majapahit hampir runtuh ( Sirna Ilang Kertaning Bumi 1400 = 1478 M ) berbarengan dengan jaman Wali Songo</span></div><div style="text-align: justify;"><span >10. Tahun 1481 Masa majapahit – Wali Songo – Kerajaan Demak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >11. Tahun 1586 Masa Kerajaan Pajang – Joko Tingkir dan awal Mataram Islam</span></div><div style="text-align: justify;"><span >12. Tahun 1826 Masa Perang Diponegoro tahun 1825 – 1830</span></div><div style="text-align: justify;"><span >Pada Masa Penjajahan Hindia Belanda telah meletus :</span></div><div style="text-align: justify;"><span >13. tahun 1835</span></div><div style="text-align: justify;"><span >14. Tahun 1848</span></div><div style="text-align: justify;"><span >15. Tahun 1869</span></div><div style="text-align: justify;"><span >16. Tahun 1875</span></div><div style="text-align: justify;"><span >17. Tahun 1901 pada tahun ini letusan gunung kelud menandai lahirnya tokoh paling terkenal yaitu S O E K A R N O lahir di Surabaya 6 Juni 1901 yang nama asli nya adalah K O E S N O.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >18. Tahun 1919 letusan gunung kelud yang hebat pada tengah malam Pk. o2,00 telah membuat Blitar jadi latar sampai air masuk ke Alon-Alon masuk terus ke Pendopo Utama Bupati.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >19. Tahun 1951 letusan Pasir</span></div><div style="text-align: justify;"><span >20. Tahun 1966 Letusan berupa air panas dan banjir dingin.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >21. 1990 Letusan berupa Pasir dengan radius 60 km pada hari Sabtu Wage tgl. 10 Pebruari 1990 pk. 14.00 siang hari tapi seperti malam gelap.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >22. Tahun 2007 Letusan berupa material batu-batuan besar yang akhirnya membentuk Kubah Lava menutupi dan menyumbat total kawah air Gunung Kelud.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >23. Cepat atau lambat pasti akan masih terjadi lagi, karena Gunung Kelud belum mati tapi lagi tidur.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span > Jelas sekali data dan faktanya mengapa ada sebuah negara yang sangatbesar sekali berkuasa hampir 200 tahun ( Mulai tahun 1294 sampai dengan 1478 ) bisa runtuh lenyap ditelan bumi. Majaphit dan Gajah Mada adalah asset sejarah bangsa Indonesia yang termegah sampai detik ini belum ada pemerintahan manapunyang menandingi kejayaannya. Mengenggam kekuasaan sampai ke manca negara, tapi kenapa bisa runtuh dan lenyap hampir tanpa bekas, untung ada sebuah kitab NEGARA KERTAGAMA dan Kitab PARARATON YANG DIKAJI DAN DITELITI OLEH PARA AHLI SEJARAH BANGSA BELANDA WAKTU ITU.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >Kalau dicermati data diatas sebuah jaman yang paling banyak mengalami musibah letusan Gunung Kelud adalah Jamannya Kerajaan Majaphit, oleh karena itu Majapahit pada jaman Tribuwana Tungga Dewi Ibunya Hayam Wuruk ) membangun tempat sesajian ritual kepada Dewa yaitu sebuah Candi terbesar karya Majapahit CANDI PENATARAN yang bertujuan memohon keselamatan kepada Dewa Gunung yang kerap kali meletus. Sehingga ditentukan dan dipilih lokasi di arah selatan Gunung Kelud karena lokasi ini adalah lokasi yang paling sering dilanda akibat letusan Gunung kelud.</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span >Jelas ada beberapa kemungkinan kuat Negara semegah ini bisa runtuh :</span></div><div style="text-align: justify;"><span >1. Sering dilanda bencana alam</span></div><div style="text-align: justify;"><span >2. Konflik internal dari keluarga bangsawan dalam perebutan tahta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >3. Perang saudara “PAREGREK” 1400 – 1405 ( 5 tahun ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span >4. Tidak adanya tokoh negara sekelas dengan Gajah Mada.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >5. Revolusi adanya agama baru</span></div><div style="text-align: justify;"><span >6. Berdirinya kerajaan islam yang pertama dengan rajanya R.PATAH putra dari raja Brawijaya Majapahit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >7. Semua bangunan peninggalan Majapahit terpendam, lapuk, dijarah, untuk pemukiman, dijual, banyak patung yang dirusak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span >JAS MERAH : Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, kata Bung Karno</span></div><div style="text-align: justify;"><span ><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span >Source <a href="http://srengathistory.org/?p=176">SrengatHistory</a></span></div><div style="text-align: justify;font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229743161018763591.post-50927684600814579052012-02-26T00:51:00.002-08:002012-02-26T01:03:52.950-08:00SEJARAH TIKUNGAN JATILENGGER SRENGAT BLITAR?<h1 class="entry-title" style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: rgb(255, 255, 255); border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; clear: both; line-height: 1.3em; font-size: 21px; "><span ><br /></span></h1><div class="entry-content" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: rgb(255, 255, 255); border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 12px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; clear: both; text-align: -webkit-auto; "><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span ><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Tepatnya di tikungan poluhan jatilengger srengat-Blitar <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">seputar tahun 1966 sebelum </strong>dan sesudahnya, apa dan bagaimana ceritanya. Pastilah bagi pendatang baru atau generasimuda sekarang ( 2011 ) tidak banyak mengetahui bagaimana bentuk tikungan dan ada apanya. Bentuk geografis telah berubah setelah letusan Gunung Kelud yang hebat pada tahun 1966 memuntahkan material lava panas yang menerjang dan meratakan pemukiman daerah poluhan sampai rumah-rumah hanya kelihatan atapnya ( wuwung ) saja karena terendam oleh lumpur material gunung kelud yang saat ini telah membuat lahan disini menjadi sangat subur karena kandungan material tersebut.</span></strong></p><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Tidak ada bukti gambar maupun foto tapi cobalah membaca diskripsi sambil membayangkan kare tulisan ini <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">berdasarkan kisah nyata dari penulis ( Recount on True Story )</strong>pada apa yang saya lihat di tahun 1966 dan sebelumnya. <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Pada malam hari kira kira pk.21.00 masyarakat panik, bersliweran hilir mudik, hiruk pikuk suara manusia, kondisi gelap karena belum ada listrik, yang ada lampu petromak dan obor dari minyak tanah dengan disertai thathit ( bunga api di langit ) menyambar-nyambar sangat mengerikan.</strong> Masyarakat bergegas lari dengan keluarganya sambil membonceng ternak, kambing, sapi, dan bekal lewat di depan rumah ku yang dipinggir jalan raya kauman ini ( sampai sekarang ). Tidak ada komunikasi dan informasi, hanya berdasarkan kebiasaan dan cerita rakyat, ternyata pada malam itu gunung kelud meletus hebat. Kemudian saya dan semua dulur-dulur ku bergegas lari dengan <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">naik Cikar nya Pak Dasuki tetanggaku pedagang sapi ( Srengat Barat Telkom sekarang</strong> ) dengan memuat bulik saya yang hamil tua. Berhentilah di sebuah rumah yang tinggi utaranya SMPN 1 srengat rumahnya Pak Kaji Nur disinilah saya mengungsi di teras sedangkan orang-orang terus naik ke gunung pegat. Namun kemudian setelah sampai ditempat pengungsian , ternyata masih ada adik saya yang tertinggal tidur di rumah kemudian pulang mengambilnya. Banyak masyarakat menaiki ke puncak gunung menyaksikan lajunya lava dari kawah gunung kelud yang menyala-nyala. Waktu itu ilmu pengetahuan masyarakat masih sangat rendah, jadi mereka mengira bahwa api yang melaju itu adalah pasukan ghaib nya gunung kelud yang membawa obor menuntun arah jalannya air lahar, mana yang akan diterjang dan mana yang selamat. itu lah kepercayaan saya waktu itu karena terwarisi dari cerita rakyat.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Pada tengah malam muntahan lava sudah meluluh lantakan kawasan poluhan, rata tanah, bangunan hanyut, terendam, jalan srengat – Blitar putus. Membentuklah sungai yang sangat lebar sekali tepatnya ya di tikungan jatilengger </strong>tersebut yang sekarang dibangun Perumahan. Suara gemuruh lajunya lahar kedengaran sampai radius 3 km dan membludak sampai di perempatan Klampis Ireng Desa Bagelenan baratnya <a href="http://wongsrengat.blogspot.com/2008/05/sma-1-srengat.html">S M A Negeri Srengat.</a> Esok harinya para pengungsi mulai pulang dan melihat lokasi lahar di poluhan. dan setelah itu masih terus terjadi banjir lahar dingin yang disebabkan air hujan yang membawa sisa-sisa material gunung kelud, jadi masih terus ada pengungsi dari kawasan selatan menuju ke utara yaitu di Sekolah-sekolah SD dijadikan tempat menungsi.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Dari semua cerita nyata diatas, lalu apa hubungannya dengan tikungan Jatilengger ? Yang jelas area itu dulunya adalah sebuah <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">jurang yang curam</strong>sebelum tahun 1966. Tepat disinilah posisi sungai lahar yang sebenarnya dengan bentangan 300 m memutuskan jalan raya Srengat – Blitar. Sehingga para pemakai jalan harus menyeberangi waktu itu kendaraan nya <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Oplet, Truck, Dokkar, Cikar </strong>tapi sungainya tidak dalam . Maksimal pada usia kelahiran 1958 pasti ingat bagaimana kondisi tahun 1966. Karena dengan usia 8 tahun tentu sudah mampu mengingat dengan baik.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Pada tahun 2011 lokasi ini sudah berubah wajah telah menjadi real estate yang sebagian user nya adalah kalangan muda dan mungkin kurang mengetahui kondisi geografis dan historis di waktu sebelum tahun 1966. Justru mereka beruntung dan tenang bisa memiliki rumah karena tempatnya sangat strategis 8 km ke Blitar dan 4 km ke Srengat, jalurnya adalah termasuk jalan propinsi. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan pola berfikir sekaligus bisa mencekal adanya suara-suara dan cerita miring berbau misteri dan mistik. Sebagian percaya sebagian tidak peduli meski banyak cerita-cerita aneh di lokasi ini. Kadang pula cerita tersebut dilebihkan yang seharusnya tidak perlu ditakutkan. Lain dengan masa sebelum tahun 1966, memang sangat mengerikan. Ada sebuah teori tentang alam “<strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "> FROM SOMETHING INTO NOTHING AND FROM NOTHING INTO SOMETHING “</strong>. yang berarti dari yang ada menjadi tidak ada, dan yang tidak ada menjadi ada, jadi kesimpulannya dari kita masing-masing apakah kita percaya atau tidak, kalau yakin ada berarti ya ada, kalau tidak berarti ya tidak ada. Tikungan ini dulunya adalah ada JURANG disebelahnya , tepat di lokasi perumahan yang sekarang ini. Dulunya jurang ini penuh tumbuhan, ada PRING ORI yang tinggi dan besar, ada sumber mata airnya, sebelah timurnya ada masjid kecil tapi rusak kena aliran lahar. Dari pandangan secara geografis tikungan ini adalah lokasi yang paling rendah sendiri dibanding yang lainnya, sehingga banjir gunung kelud memilih lokasi ini. Pada letusan tahun 1966 materialnya mengisi dan memenuhi jurang ini sampai datar rata tanah, sehingga jurang tidak ada lagi kelihatan tetapi masih kelihatan yang paling rendah sendiri. Beberapa bangunan rumah penduduk terendam endapan lumpur hanya kelihatan atapnya.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Pada tahun 1948 terjadi perisatiwa agresi Belanda, terjadi contra antara pejuang dengan belanda juga dengan anthek nya. Tentulah ada kontak fisik pembunuhan dan kematian, beberapa korban diantaranya juga ada yang dibuang ke jurang. Pada tahun 1965 terjadi peristiwa politik dan tragedi kemanusiaan dimana membawa korban banyak sekali sampai ke desa-desa. Konon menurut cerita rakyat tempat itu juga dijadikan lokasi eksekusi. Dikala itu bila mendengar kata-kata ” POLUHAN ” kesannya sangat angker dan sangar. Lain hal nya dengan sekarang Poluhan berubah menjadi daerah bisnis dan investasi yang luar biasa. Bila saat ini terdengar cerita-cerita yang aneh-aneh , maka wajarlah kare lokasi tersebut terkenal angker ( menurut keterangan dari nara sumber yang lahir pada tahun 1912, 1926, 1936, 1940 ) mereka ini tidak lain adalah orangtua dan bulik-bulik saya.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Ada beberapa peristiwa yang sangat jelas faktanya yang mewarnai riwayat tikungan ini, yaitu<strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "> jaman perjuangan kemerdekaan waktu Jepang masuk tahun 1942, Jaman kemerdekaan 1945, jaman agresi Belanda 1948, Jaman G 30 S tahun 1965 – tahun 1968 pembersihan dan peristiwa terakhir tahun 1984 Petrus. </strong>Diantaranya ada letusan Gunung Kelut tahun 1951 dan letusan tahun 1966 berjarak 15 tahun. Kemudian meletus lagi tahun 1990 hari sabtu wage pk. 14.00 siang, dan terakhir meletus tahun 2007 yang hanya mengeluarkan sisa-sisa material tahun 1990 dan membentuk <strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">KUBAH LAVA ( LAVA DOME ).</strong></p><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "></p><div style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; text-align: justify; "><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Daerah ini banyak diincar oleh investor lokal untuk berbagai bisnis, perkebunan nanas, centra ternak ayam dan lain-lain. Dulunya setelah letusan tidak begitu banyak yang menyukai, disini pula telah didirikan<strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">komplek prostitusi sekitar tahun 1975 dengan lokasi yang menyolok dari jalan raya, </strong>tapi karena di Desa Bagelenan didirikan sekolah S M A Negeri Srengat pada tahun 1983 yang lokasinya berdekatan, maka komplek prostitusi digeser ke selatan sehingga tidak kelihatan. Pada saat ini tahun 2011 komplek prostitusi Poluhan secara resmi dinyatakan ditutup dan pada bulan desember 2011 bangunan mulai dirobohkan, dan rencananya dengan pemilik tanah akan dihibahkan menjadi sebuah Mushola. Pada waktu letusan gunung Kelud tahun 1990 dan 2007, waktu masyarakat benar sangat cemas karena trauma pada letusan tahun 1966, ternya letusan tahun 1990 yang di produksi gunung Kelud adalah berupa material batu, koral , pasir dan debu, tapi waktu itu semua sudah total lari dari kawasan tersebut. Karena disitu sudah terbentuk secara alami sebuah sungai aliran Gunung Kelud, jadi semua mengira pasti letusan akan melewati lagi sungai ini.<strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Menurut data-data letusan Gunung Kelud yang tercatat dalam sejarah : </strong></p></span></strong></div><strong style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">1. Tahun 1000 awal kerajaan Kediri</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">2. Tahun 1311 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya JAYANEGARA.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">3. Tahun 1334 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya TRIBUWANA TUNGGA DEWI</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">4. Tahun 1376 Masa kerajaan majapahit dengan rajanya HAYAM WURUK</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">5. Tahun 1385 Masa kerajaan Majapahit dengan rajanya WIKRAMA WARDHANA</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">6. Tahun 1395 Masa kerajaan Majaphit – Wikrama Wardhana</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">7. Tahun 1411 masa kerajaan Majapahit – Wikrama Wardhana</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">8. Tahun 1451 Masa kerajaan Majaphit – raja Brawijaya ( Kerta Bumi ).</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">9. Tahun 1462 masa kerajaan Majapahit hampir runtuh ( Sirna Ilang Kertaning Bumi 1400 = 1478 M ) berbarengan dengan jaman Wali Songo</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">10. Tahun 1481 Masa majapahit – Wali Songo – Kerajaan Demak.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">11. Tahun 1586 Masa Kerajaan Pajang – Joko Tingkir dan awal Mataram Islam</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">12. Tahun 1826 Masa Perang Diponegoro tahun 1825 – 1830</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Pada Masa Penjajahan Hindia Belanda telah meletus :</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">13. tahun 1835</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">14. Tahun 1848</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">15. Tahun 1869</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">16. Tahun 1875</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">17. Tahun 1901 pada tahun ini letusan gunung kelud menandai lahirnya tokoh paling terkenal yaitu S O E K A R N O lahir di Surabaya 6 Juni 1901 yang nama asli nya adalah K O E S N O.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">18. Tahun 1919 letusan gunung kelud yang hebat pada tengah malam Pk. o2,00 telah membuat Blitar jadi latar sampai air masuk ke Alon-Alon masuk terus ke Pendopo Utama Bupati.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">19. Tahun 1951 letusan Pasir</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">20. Tahun 1966 Letusan berupa air panas dan banjir dingin.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">21. 1990 Letusan berupa Pasir dengan radius 60 km pada hari Sabtu Wage tgl. 10 Pebruari 1990 pk. 14.00 siang hari tapi seperti malam gelap.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">22. Tahun 2007 Letusan berupa material batu-batuan besar yang akhirnya membentuk Kubah Lava menutupi dan menyumbat total kawah air Gunung Kelud.</strong></p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">23. Cepat atau lambat pasti akan masih terjadi lagi, karena Gunung Kelud belum mati tapi lagi tidur.</strong></p></span></strong></div></strong><div style="text-align: justify;"><span ><span style="line-height: 24px;"><br /></span></span></div><span ><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; "><span ><span style="line-height: 24px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Jelas sekali data dan faktanya mengapa ada sebuah negara yang sangatbesar sekali berkuasa hampir 200 tahun ( Mulai tahun 1294 sampai dengan 1478 ) bisa runtuh lenyap ditelan bumi. </span></span><strong style="font-size: 16px; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; ">Majaphit dan Gajah Mada adalah asset sejarah bangsa Indonesia yang termegah sampai detik ini belum ada pe</strong><span ><span style="line-height: 24px;">merintahan manapunyang menandingi kejayaannya. Mengenggam kekuasaan sampai ke manca negara, tapi kenapa bisa runtuh dan lenyap hampir tanpa bekas, untung ada sebuah </span></span><strong style="font-size: 16px; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; ">kitab NEGARA KERTAGAMA dan Kitab PARARATON </strong><span ><span style="line-height: 24px;">YANG DIKAJI DAN DITELITI OLEH PARA AHLI SEJARAH BANGSA BELANDA WAKTU ITU.</span></span></p></span></strong></div></span><p></p><p style="text-align: justify;color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; ">Kalau dicermati data diatas sebuah jaman yang paling banyak mengalami musibah letusan Gunung Kelud adalah Jamannya Kerajaan Majaphit, oleh karena itu Majapahit pada jaman Tribuwana Tungga Dewi Ibunya Hayam Wuruk ) membangun tempat sesajian ritual kepada Dewa yaitu sebuah<strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "> Candi terbesar karya Majapahit CANDI PENATARAN </strong>yang bertujuan memohon keselamatan kepada Dewa Gunung yang kerap kali meletus. Sehingga ditentukan dan dipilih lokasi di arah selatan Gunung Kelud karena lokasi ini adalah lokasi yang paling sering dilanda akibat letusan Gunung kelud.</p><p style="color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "></p><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">Jelas ada beberapa kemungkinan kuat Negara semegah ini bisa runtuh :</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">1. Sering dilanda bencana alam</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">2. Konflik internal dari keluarga bangsawan dalam perebutan tahta.</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">3. Perang saudara “PAREGREK” 1400 – 1405 ( 5 tahun ).</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">4. Tidak adanya tokoh negara sekelas dengan Gajah Mada.</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">5. Revolusi adanya agama baru</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">6. Berdirinya kerajaan islam yang pertama dengan rajanya R.PATAH putra dari raja Brawijaya Majapahit.</p></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong style="background-color: transparent; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><span ><p style="font-size: 16px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; display: inline !important; ">7. Semua bangunan peninggalan Majapahit terpendam, lapuk, dijarah, untuk pemukiman, dijual, banyak patung yang dirusak.</p></span></strong></div><p></p><p style="text-align: justify;color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; "><strong style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; font-weight: bold; ">JAS MERAH : Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, kata Bung Karno</strong></p><p style="text-align: justify;color: rgb(51, 51, 51); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 24px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 24px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; vertical-align: baseline; ">Source <a href="http://srengathistory.org">SrengatHistory</a></p></span></strong></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7229743161018763591.post-66615010911497394502008-05-30T00:21:00.000-07:002008-05-30T00:31:21.481-07:00SMA NEGERI 1 Srengat<a href="http://3.bp.blogspot.com/_-e9Tx3VYquM/SD-tM-n2OOI/AAAAAAAAAHc/VwXO5fSpP9A/s1600-h/kpsek.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206070132743747810" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_-e9Tx3VYquM/SD-tM-n2OOI/AAAAAAAAAHc/VwXO5fSpP9A/s200/kpsek.jpg" border="0" /></a><br /><div><a href="http://4.bp.blogspot.com/_-e9Tx3VYquM/SD-spOn2ONI/AAAAAAAAAHU/LATQ5Qv_h0A/s1600-h/gmbbesar.jpg"></a>Juli 1981 SMA hadir menjawab tuntutan kewajiban, SMAN 1 Srengat hanya berkapasitas 3 kelas dalam nuansa fasilitas yang serba sederhana. Dan gedung SD Srengat 1 sebagai tempat dilaksanakannya proses belajar mengajar. Pada awal rintisan tersebut SMAN 1 Srengat dipimpin oleh Bapak Soenarijadi, BA. Dan dibantu oleh tenaga pendidikan yang sebagian besar adalah guru tidak tetap.Dalam perkembangannya sampai memiliki gedung sendiri hingga sekarang SMAN 1 Srengat beberapa kali mengalami pergantian pimpinan. Yang pertama adalah bapak Soenarijadi,BA. Yang kedua adalah bapak Drs. E.D.Dharmanta,BA. Yang ketiga adalah Bapak Drs. Lestari, keempat adalah Bapak Tjoek Soemantri,BA. Yang kelima adalah Bapak Drs. Kateno keenam Ibu Dra. Sri soebekti, yang ketujuh Bapak Drs. Sumarsono dan yang kedelapan Bapak Drs. Salamun sampai sekarang.Dalam sejarah panjang mengukir prestasimenjawab tuntutan jaman, SMAN 1 Srengat terus berbenah dalam kreatifitas dan kemandiriannya. Paras baru SMAN 1 srengat dengan taman indah dan rindang menunjang kenyamanan belajar. Semakin lengkapnya fasilitas sarana dn prasarana penunjang kegiatan siswa menambah kebonafitan SMAN 1 Srengat dalam mencetak figur intelektual bangsa. Dorongan semangat Bapak Kepala sekolah yang didukung oleh Bapak dan Ibu Guru beserta seluruh staf karyawan serta diiringi oleh kepatuhan dan kreativitas siswa, membuka jalan mulus untuk sukses menyulap teraihnya keberhasilan menjadi semakin luas. Fasilitas yang menunjang kemudahan SMAN 1 Srengat menggapai prestasi adalah kelengkapan sarana dan prasarananya, yaitu: 24 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 2 ruang tata usaha, 1 ruang BP, 1 ruang laboratorium Kimia dan Biolagi, 1 laboratorium Fisika, 2 laboratorium Bahasa, 1 ruang laboratorium IPS, 1 ruang laboratorium Komputer, 1 ruang perpustakaan, ruang sanggar PGK, 1 ruang sekretariatan OSIS, 1 ruang seni musik, 1 ruang seni tari, 1 ruang UKS, 1 ruang PMR, 1 ruang Pramuka, dan masjid yang megah, besar, dan indah. Selain itu terdapat aula yang berfungsi ganda dengan kelas. Keseluruhan ruang gtersebut di atas lengkap dengan peralatannya masing-masing. Fasilitas oleh raga juga demikian lengkap dan memadai.Dalam pada itu pula kegiatan ekstrakurikuler yang pernah ada di SMAN 1 Srengat sebagai wujud perhatian sekolah dalam menampung kreatifitas siswa diwujudkan dengan warna ekstra yang sangat beragam, yaitu Pramuka, PMR, KIR, Bela Diri, PA, Bola Basket, Volly, Sepak Bola, Sepak Takraw, Atletik, Panahan, Renang, Filateli, Seni Musik, Seni Tari, Seni Lukis, Elektronika, Teater, Taman Pendidikan al Qur’an, Ekstra Komputer, Jurnalistik dan Bahasa Inggris.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229743161018763591.post-19272137183787167732008-04-22T08:07:00.001-07:002008-04-22T08:07:35.773-07:00Berita DukaInnalillahi Wainna Ilaihi Roji'uun<br />telah pulang ke rahmatullah <strong>Ibu Nyai KH. mansur (Nyai Hj. Masrofah )</strong><br />Gembong Temenggungan Udanawu Blitar ( nenek dari Kangbarok)<br />pada : 22 April 2008 pukul 05.00 Sore (petang) di Kediaman.<br />Semoga Amal Ibadahnya Diterima disisi Allah SWT.<br />Serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah SWT.<br />AmiinUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7229743161018763591.post-82281489469569094722008-01-03T05:02:00.000-08:002008-01-03T05:11:53.584-08:00PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR MENGGELAR PASAR MURAH<a href="http://bp3.blogger.com/_-e9Tx3VYquM/R3ze6GD1m2I/AAAAAAAAAEM/INdrGmsXhcE/s1600-h/DCP_0022.jpg"><span style="font-family:arial;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5151237163445492578" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://bp3.blogger.com/_-e9Tx3VYquM/R3ze6GD1m2I/AAAAAAAAAEM/INdrGmsXhcE/s200/DCP_0022.jpg" border="0" /></span></a><span style="font-family:arial;"><br /></span><div><span style="font-family:arial;">Untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Lebaran, Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar pasar murah.Hal ini seperti yang diungkapkan Bupati Blitar Herry Nugroho, saat dikonfimasi pada pelaksanaan pasar murah di Desa Purwokerto Kecamatan Srengat Senin Siang. Pelaksanaan pasar murah yang dilaksanakan secara rutin terutama menghadapai bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun 2007 ini, Pemerintah Kabupaten Blitar telah menyiapkan 88 ribu paket kebutuhan pokok berupa beras dan gula, yang akan didistribusikan di 22 Kecamatan diseluruh Kabupaten Blitar. Dimana masing-masing Kecamatan akan mendapatkan 400 paket, yang diprioritaskan bagi keluarga miskin berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Beliau berharap dengan adanya pasar murah semacam ini selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, beberapa harga kebutuhan pokok yang semakin lama terus meningkat juga stabil. Selain menggelar pasar murah, pihaknya juga akan melakukan operasi pasar dan monitoring gudang milik pedagang, untuk mengetahui jumlah stok barang agar tidak terjadi kelangkaan menghadapi Ramadhan dan menjelang Lebaran nanti. Berdasarkan data, operasi pasar dilaksanakan mulai tanggal 17 September di 2 Kecamatan masing-masing Kecamatan Wonodadi dan Srengat, dilakukan secara bertahap sampai 8 November mendatang. Masing-masing KK mendapatkan 1 paket beras sebanyak 5 kilogram dan 1 paket gula sebanyak 2 kilogram, dimana tiap kilonya pemerintah memberikan subsidi sebesar 2 ribu rupiah.</span></div><div><span style="font-family:arial;font-size:85%;">picture from--- > </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">www.kabblitar.go.id/berita/detail.php?id=1235</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0